IDAI: Pemakaian Gurita Bayi Bisa Berdampak Buruk, Ma!
Bayi Indonesia biasa menggunakan kain gurita. Adat meyakini jika bayi yang baru dilahirkan semakin lebih sehat jika menggunakan kain ini. Gurita ialah selembar kain kecil dengan tali pengikat. Digunakan untuk membebat sisi perut bayi. Fungsinya untuk menahan masuk angin, menahan pusar jadi bodong, memperkecil perut, bahkan juga membuat perlindungan tali pusar yang belum puput.
Walau sebenarnya, seluruhnya faedah itu bukan didapat dari penggunaan gurita ke bayi. Di lain sisi, penggunaan gurita justru dapat berpengaruh fatal serta berbahaya untuk kesehatan bayi lho, Ma.
Semacam apa penuturannya? Langsung baca yok, imbas serta karena fatal penggunaan gurita bayi yang sudah di kumpulkan kesempatan ini.
Dogma Pemakaian Gurita serta Kenyataannya
-Mitos 1: Gurita menahan perut bayi buncit
mencoba semua game slot Kenyataannya: Penggunaan gurita ke bayi jadi opsi beberapa orang-tua sebab kecemasan mereka menyaksikan perut bayi yang besar.
Walau sebenarnya, hal tersebut lumrah berlangsung sebab besar atau kecilnya perut bayi dipastikan dari ketebalan kulit, lemak di bawah kulit, serta otot perut yang berperan meredam daya dorong isi perut. Ini yang mengakibatkan perut jadi membesar seolah tengah kembung.
Seiring waktu berjalan serta perkembangan bayi, kulit, lemak, serta ototnya akan menebal hingga wujud perut bayi akan mengecil sendirinya serta nampak lebih proposional.
Dogma 2: Gurita menahan pusar bodong
Kenyataannya: Pusar bodong bukan disebabkan tidak gunakan gurita. Pusar bodong ialah sebab tidak sempurnanya penutupan lubang cincin pusar waktu testis bayi lelaki atau ovarium bayi wanita turun ke rongga panggul sekejap sebelumnya dia dilahirkan. Pusar bodong umumnya bukan permasalahan yang serius hingga orang-tua tidak perlu mencemaskan situasi itu. Tetapi bila bayi kerap kembung atau nampak kesakitan, dianjurkan Mama membawanya ke dokter.
Dogma 3: Gurita menahan masuk angin
Kenyataannya: Orang-tua memandang bayi masuk angin sebab perutnya yang nampak kembung. Walau sebenarnya perut kembung bayi dapat berasal dari kelamaan menangis, langkah minum susu yang belum betul, temperatur atau udara yang begitu dingin, atau benar-benar tanda-tanda penyakit yang serius.
Dokter Muzal Kadim, Sp.A(K), di situs IDAI.or.id, menulis langkah menangani perut kembung dengan melakukan perbaikan status bayi saat minum susu, membuat sendawa sesudah minum susu, menghangatkan perutnya dengan minyak penghangat, serta periksakan ke dokter untuk peluang sang Kecil alami intoleransi laktosa.
Dogma 4: Gurita jaga tali pusat yang belum puput
Kenyataannya: Penggunaan gurita membuat perlindungan tali pusar yang belum puput bukan perawatan yang pas. Karena, pada intinya pusar akan puput sendirinya sesudah 1-2 minggu.
Mama perlu jaga tali pusar selalu bersih serta tidak terserang urine atau tinja bayi. Bila tali pusar kotor, bersihkan tali pusar dengan air bersih serta sabun lalu keringkan dengan kain bersih. Serta jangan pakai gurita supaya tali pusar tidak lembap serta selalu kering.
Imbas Jelek Penggunaan Gurita
Tidak sama seperti yang Mama pikir, penggunaan gurita justru berpengaruh ke beberapa permasalahan ke bayi diantaranya:
Iritasi kulit
Menurut artikel mengenai gurita yang dicatat di situs Ikatan Dokter Anak Indonesia, penggunaan gurita justru dapat mengakibatkan bayi berasa kepanasan lalu berkeringat. Bila gurita tidak selekasnya dilepaskan, keringat yang terkumpul akan menyebakan iritasai kulit seperti gatal, biang keringat, atau ruam merah. Mahfum, Ma, kulit bayi masih peka serta dia belum sanggup mengeset suhu badannya.
Gumoh serta muntah
Penggunaan gurita yang begitu ketat membuat perut bayi tertekan, hingga sesudah bayi minum ASI, efek gumoh serta muntah akan bertambah sebab berlangsung saluran balik makanan yang sudah masuk ke lambung.
Napas sesak
Skema pernafasan bayi yang berkembang serta belum prima jadikan bayi lebih menguasai memakai pernafasan perut dibanding perapasan dada. Hingga ikatan gurita yang begitu kuat akan berpengaruh napas sesak, batuk, terselak bahan kekurangan oksigen ke bayi.
Karena Jelek Penggunaan Gurita
Bila penggunaan gurita didiamkan serta lagi dilaksanakan dengan berulang-ulang, bayi akan alami masalah pernafasan yang diikuti dengan:
-Perubahan ke kecepatan atau skema pernafasan,
-batuk sebab aliran napas yang tertekan kain,
-berisiko terselak,
-mendengkur keras,
-henti napas yang mengakibatkan kulit yang membiru.
Masalah pernafasan bayi akan berpengaruh fatal. Bila konsumsi oksigen tidak optimal, karena itu bayi dapat stop bernapas, ketidakberhasilan jantung, beresiko alami kerusakan otak, serta kematian.
Sesudah mengenali dapak serta karena pemakaian gurita bayi, seharusnya Mama pempertimbangkan lebih dulu manfaat serta imbas yang karena penggunaan gurita atau peralatan apa saja ke bayi. Karena, bayi yang baru lahir benar-benar rawan serta belum prima organnya.